Wednesday, March 19, 2008

Katakan dengan kartu!

Kartu ternyata bisa berfungsi sebagai alat komunikasi, untuk mengungkapkan isi hati. Seringkali, kartu digunakan untuk mengungkapkan hal-hal yang "positif" seperti penggalian cerita tentang diri sendiri, cita, mimpi-mimpi dan harapan. Namun kali ini, saya menggunakannya sebagai alat komunikasi mengungkapkan hal-hal yang "negatif", seperti keluhan dan kritikan-kritikan. Sejak lama, banyak kritikan dan keluhan dari para staff baik yang gamblang disuarakan maupun melalui bisik-bisik yang terdengar samar-samar. Sudah lama saya merasa tertantang untuk menggali dan mengelola kritik dan keluhan ini untuk perkembangan dan kemajuan lembaga. Saya gunakan kartu karena pengungkapan keluhan dan kritikan dengan cara yang "biasa" atau "normal" seringkali berujung pada kekesalan, saling salah-menyalahkan dan luapan emosi semata yang berpotensial untuk mengaburkan pokok bahasan. Jadi saya mencobanya dengan kartu.

Akhirnya, hari minggu 16 Maret yang lalu, saya mencoba menggunakan metode penyampaian dengan kartu untuk mengelola kritikan dan keluhan para staff. Seharian itu staff pendukung berkumpul di ruang diskusi perpustakaan hukum Daniel S. Lev. Peneliti yang hadir hanya saya dan Maryam. Saya hadir karena posisi struktural (sementara) dan Maryam saya undang untuk mengenalkan masalah-masalah kelembagaan kepada peneliti muda. Biar tidak hanya memikirkan penelitian dan kariernya semata, tapi juga punya kepedulian pada lembaga.

Saya memakai dua set kartu berisi gambar-gambar binatang. Pinjaman dari Erni (dasar fasilitator tak bermodal hehe). Kami duduk melingkar. Suasana dibuat cukup santai. Posisi pun dibiarkan bebas. Bisa sembari duduk, tiduran, senderan, berdiri atau yang lainnya. Saya sebarkan kartu-kartu bergambar binatang itu di hadapan kami membentuk lingkaran (meniru cara mbak budhsi vibran, hehe). Instruksinya adalah memilih kartu yang merepresentasikan masalah-masalah mereka, utamanya mengenai posisi mereka sebagai staff di PSHK. Mulanya sebagian belum memahami instruksi ini. Mungkin belum terbayang akan seperti apa jadinya. Tapi mereka mau mencoba.

Ada yang memilih satu, dua hingga tiga kartu. Sengaja saya bebaskan jumlah kartu yang bisa mereka pilih. Sebagian bingung memilih, sebagian langsung memilih dan sibuk merangkai kata-kata yang menjelaskan makna kartu yang mereka pilih. Lalu tibalah momen untuk saling berbagi menjelaskan kartu yang mereka pilih beserta maknanya. Berikut kartu-kartu yang mereka pilih (untuk keperluan menjaga identitas pribadi, sengaja tidak saya sebutkan namanya).

Kartu

No comments: