Friday, September 11, 2009

Ramadhan 06: Keyakinan dan Kegundahan

Dalam qur'an, kadang ada pasangan nilai, sifat atau kondisi yg saling bertentangan namun berpasangan. Contoh yang paling gampang dan sering adalah kesulitan dan kemudahan. Kemarin saya menemukan satu lagi, keyakinan dan kegundahan. Ini sebenarnya terinspirasi dari film Doubt yang dibintangi oleh Merryl Streep. Ceritanya tentang seorang kepala sekolah agama (lupa, kristen atau katolik) yang sangat kolot, kaku dan penuh prasangka. Berbeda dengan koleganya, seorang pendeta yang moderat, open-minded, berpikiran positif dan percaya bahwa manusia perlu belajar, berinteraksi serta berkembang dengan keimanannya sendiri.

Keyakinan dan kegundahan adalah satu paket yang dihadapi oleh manusia yang beriman. Keyakinan dan kegundahan tidak bisa diposisikan secara tegas sebagai sesuatu yang berlawanan dalam pengertian, yang satu baik dan satunya lagi buruk. Sebaliknya, keduanya perlu dilihat sebagai sesuatu yang memiliki baik dan buruk secara bersamaan. Persoalannya adalah, apa yang membuatnya jadi baik dan buruk?

Kegundahan, adalah fase dimana manusia bertanya dan karenanya, menjadi berpikir. Saya bertanya, maka saya berpikir. Dan pikiran saya, yang menunjukkan bahwa saya (masih) ada :). Dalam konteks ini, kegundahan menjadi sarana bagi manusia untuk berinteraksi dan berkembang dengan dirinya sendiri, dengan keyakinan dirinya sendiri. Suatu proses yang tidak serta-merta harus dilihat negatif sebagai sesuatu yang mendegradasi keyakinan, bahkan sebaliknya justru bisa merevitalisasi keyakinan itu sendiri. Iman dan keyakinan, layaknya sebuah tanaman, perlu dirawat, dipelihara dan dicintai. Tidak saja perlu disiram dan diberi pupuk, namun kadang kala perlu dipangkas sana-sini, terutama bagian-bagian yang kering dan busuk.

Kegundahan, juga bisa jadi sarana untuk mengindentifikasi dan positioning diri sendiri. Pertanyaan "what makes a NGO, NGO" yang selalu dilontarkan, mengstimulus teman-teman untuk berpikir ttg jati diri/identitas dan positioning organisasi. Sebagai seorang muslim, pertanyaannya bukan apakah kita Islam atau tidak, tapi lebih pada orang Islam seperti apakah kita? Apakah kita muslim yang penyayang terhadap saudara, "tetangga" dan lingkungan atau sebaliknya yang hanya membawa kebencian, fitnah dan kerusakan di dunia? Apakah kita orang Islam yang santun dalam bertutur, menghormati dalam perdebatan, sportif dalam bertanding dan ulet serta penuh integritas dalam bekerja?

Kegundahanlah yang menjaga kita untuk terus berusaha agar menjadi orang yang lebih baik, karena kita tidak yakin bahwa kita sudah menjadi baik atau amal kita sudah hebat. Yakin yang satu ini, justru perlu dihindari. Sifat yakin yang berlebihan pun dapat mengarah pada kerusakan. Para teroris, para pasukan moral, memiliki keyakinan yang berlebihan. Yakin bahwa mereka akan dapat surga dengan melakuakan pengeboman. Yakin bahwa mereka lebih bermoral, doing something for a greater cause. Yakin yang membuat dirinya merasa orang lain tidak sebaik dirinya dan karenanya perlu "diajari". Keyakinan seperti ini justru mengarah pada orang Islam yang hanya mengenal satu kata, kekerasan.

Jadi buat saya, keyakinan dan kegundahan merupakan satu paket nilai yang membantu kita untuk selalu berinteraksi dan berkembang dengan keimanan kita sendiri, dalam artian yang positif. Jadi, bila kegundahan itu muncul, ikuti saja dan berpikirlah! :)

Ngantukkkkk...

No comments: